--> Kerajaan Mataram Lama | Grand Education

Kumpulan Materi Sejarah | Sejarah Eropa | Sejarah Asia | Sejarah Australia | Sejarah Amerika | Zaman Prasejarah |

Rabu, 31 Agustus 2022

Kerajaan Mataram Lama

| Rabu, 31 Agustus 2022

Kerajaan Mataram Lama (kuno) merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram Lama muncul beberapa saat setelah Kerajaan Holing. Ibu Kota kerajaan Mataram Lama bernama Madang Kamulang, dengan raja pertama bernama Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.

Sumber Sejarah

Berita yang mengungkapkan Kerajaan Mataram Lama bersumber dari prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Sistem Pemerintahan

Dari prasasti Canggal, kita dapat mengetahui bahwa pada tahun 732 M, Raja Sanjaya mendirikan sebuah lingga yoni, di Desa Canggal, Gunung Wukir, Jawa Tengah. Pendirian bangunan ini dimaksudkan sebagai ungkapan bakti kepada Dewa Siwa, sekaligus sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran. 

Sebelum Sanjaya, raja yang memerintah Mataram Lama bernama Sanna. Raja itu memerintah dengan baik seperti mendidik anaknya. Rakyat hidup dari hasil pertanian, selain itu, Mataram Lama juga banyak menghasilkan emas. Setelah raja Sanna meninggal, rakyat kehilangan seorang pelindung sehingga kerajaan terancam hancur. 

Raja Sanjaya yang menggantikan berusaha membangun kembali Mataram Lama. Berkat kerja kerasnya, Mataram Lama kembali menjadi kerajaan yang besar dan kuat. Untuk melanggengkan kekuasannya, Sanjaya membangun dinasti yang dikenal sebagai Dinasti Sanjaya.

Rakai Panangkaran

Rakai Panangkaran memerintah setelah Sanjaya. Sumber penting mengenai Rakai Panangkaran terdapat dalam prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 M. Prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Pranagari.

Semasa pemerintahan Rakai Panangkaran, Mataram Lama di bawah pengaruh Kerajaan Syailendra.

Rakai Pikatan

Setelah beberapa lama berada di bawah pengaruh Syailendra, Mataram Lama kembali bangkit semasa pemerintahan Rakai Pikatan. Kebangkitan itu diawali oleh pemerintahan bersama keluarga Sanjaya dan Syailendra, melalui perkawinan Rakai Pikatan (Sanjaya) Pramodawardhani (Syailendra).

Pemerintahan bersama melalui perkawinan itu tidak berlangsung mulus begitu saja. Sebelumnya, Syailendra diperintah oleh Balaputradewa (adik Pramodawardhani). Rakai Pikatan memanfaatkan kesempatan perkawinan untuk merebut tahta Syailendra. Perang saudara tidak dapat dihindarkan. Balaputradewa terdesak dan melarikan diri ke Sumatera.

Pemerintahan gabungan Sanjaya-Syailendra menjadi lambang persatuan dua corak kebudayaan yang berbeda. Setelah kemenangan Rakai Pikatan Syailendra berada di bawah pengaruh Sanjaya.

Dyah Balitung

Raja Dyah Balitung naik tahta saat Kerajaan Mataram Lama berada dalam keadaan terpecah-belah akibat persaingan kalangan bangsawan. Berkat jerih payahnya, Mataram Lama kembali dapat dipersatukan, bahkan menjadi kuat. Kerajaan dapat memperluas pengaruhnya sampai ke Jawa Timur.

Masa pemerintantahan Dyah Balitung menghasilkan banyak prasasti. Prasasti terpenting adalah prasasti Mantyasih, yang memuat silsilah raja-raja dari dinasti Sanjaya sampai masa pemerintahan Dyah Balitung. Masa pemerintahan Dyah Balitung juga ditandai oleh reorganisasi pemerintahan. Pada masa itu diperkenalkan jabatan baru yaitu rakryan i hino, rakryan i halu dan rakryan i sirikan. ketiga jabatan tertinggi tersebut terus digunakan dalam pemerintahan Singhasari-Majapahit.

Setelah Dyah Balitung, Mataram Lama berturut-turut diperintah oleh Daksa, Tulodhong, Wawa dan Mpu Sindok. Ketika itu, secara beruntun Mataram Lama diancam serangan dari luar, terutama Sriwijaya. Semakin tidak amannya kerajaan mendorong Mpu Sindok untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur. Peristiwa itu menandai berakhirnya Kerajaan Mataram Lama dan Dinasti Sanjaya, Sekaligus mulainya Kerajaan Medang Kamulan dan dinasti Isana.



Related Posts